September 29, 2013

Adaptasi

Share it Please



Di bagian Imigrasi 

Pesawat landing pukul 01.00 dini hari. 

Sebelum turun dari pesawat saya sempat menertawakan 3 orang ibu-ibu jamaah umroh lain yang menempati seat executive class (karena penumpang eksekutif turun lebih dulu dari penumpang lain, jadi otomatis mereka berada di line depan antrian turun, semua orang bisa mengamati gerak-gerik mereka). Usil sih sebenarnya, tapi itu sebatas respon keheranan saya karena ada jamaah yang pergi ke Negeri Gersang bin Panas seperti Arab dengan membawa jaket bulu tebal panjang ala winter sessionnya bule Eropa. Anak udik kayak saya yang tidak tahu situasi (dan memang baru pertama kali ke luar negri) akan menganggap hal itu lebay. 

Kaki saya kemudian menjejak tanah arab, mengucap syukur lalu...
...freeze. 
Angin menusuk seluruh pori tubuh, menggigit dan rasanya ngilu. Temperatur udara luar tidak main-main. Drop hingga sekitar 8 celcius. And i have no jacket to wrap my body. Astaghfirulloh, kemudian saya baru ingat, saya tidak membawa jaket sama sekali ke tanah arab T_T


Maklum bukan? Ini tanah arab pikir saya, the land where all people sweating. The land where the sun shining so brightly and blinding. Its all summer hot days! Saya istighfar lagi, sadar akan kebodohan dan merasa bersalah pada 3 ibu jamaah umroh yang sudah saya tertawakan. (Begitu menginjak tanah ini, saya sarankan agar jangan terlalu usil membatin hal-hal aneh di sekitar kita, anggap itu wajar dan biasa)

#Fact 1 : Januari - Maret adalah winter session-nya tanah arab -________-


Terminal Haji King Abdulaziz Airport
Kemudian bis
angkut menurunkan kami di terminal haji. 

Terminal haji
ini feelnya lebih seperti terminal 
dibanding Bandara. 

Karena areanya
luaaassss sekali.
Tidak beratap,
melainkan berpayung 
tenda putih (slightly mirip seperti bentuk tenda sirkus di kartun-kartun).
Menyisakan celah
sekitar setengah
meter antara ujung atas dinding
terminal dengan
payung yang
menaunginya. 

Dan berwarna serba kuning. 
Kesan elegan atau sophisticated -nya less than Soetta. 


Maka dari itu saya penasaran sekali ingin melihat terminal Internationalnya seperti apa. 

#Fact 2 : Desain bangunan berpayung rupanya merupakan ide pintar dari para arsitektur untuk mengurangi kegerahan bagi para jamaah (as we know, kondisi asli arab memang panas dan jarang hujan) Payung - payung ini jugalah yang akan banyak ditemui di Masjid Nabawi. 




Kembali ke cerita.

Jarum jam menunjuk angka 2 
bus yang menjemput kami belum datang.
Saya dan kakak serta adek menghabiskan waktu dengan goofing around.

Jam 3 tidak ada tanda - tanda kemunculan. 
Bandara mulai sepi. 
Petugas kebersihan terakhir sudah pulang. 
Kami masih bermain. Terus bergerak. 
Mengenyahkan dingin yang menggigit hingga tulang.


















Jam 4.
We were freezing to death. Kalaupun ada jaket di dalam koper, 
tetap saja tidak dapat diambil karena koper-koper masih bertumpuk jadi satu.

Jam 5. 
Saya menyerah, setelah sholat subuh di mushola bandara (yang banyak dan letaknya dimana-mana) saya melungker berbungkuskan rukuh. Tidur melepas lelah dan mengenyahkan dingin. 

Jam 5.40
Alhamdulillah busnya datang :') 
Jadi ternyata bus itu juga sudah menunggu kedatangan kami dari pukul 1. Miscomnya ada di bagiaaan : si sopir bis dan agen tour yang mengurus kami menunggu di Terminal International. Gubrak.

Dan akhirnya kami menaiki bus untuk kemudian menuju Madinah Al - Munawarroh. Alhamdulillah :3


Suasana pagi (sekitar pukul 6) di perjalanan menuju Madinah.
Dimana-mana sepanjang jalan, hanya pasir dan gunung pasir
#Fact 3 : Jalur Jeddah - Madinah - Mekkah membentuk segitiga emas, dengan Jeddah dibagian baratnya, kemudian tepat ditimur jarak 3 jam perjalanan terdapat Mekkah, dan diutara dari Jeddah -Mekkah disitulah letak Madinah yang biasa ditempuh dengan waktu 7 jam. Destinasi pertama diputuskan adalah Madinah dengan maksud agar mudah mengambil Miqot (niat) untuk pelaksanaan ibadah 
umrah/hajinya. 







Saya tertidur pulas untuk sekitar 5,5 jam berikutnya, dan ketika saya terbangun, saya sudah masuk ke kota Madinah yang indah =) Alhamdulillah 


Rumah Makan kalau saya tidak salah ingat.


Masjid tanpa nama. Banyak masjid tanpa nama di Arab (Fact 4).

Halaman Kantor Pemerintahan.
Warna hijau itu sangat jarang ditemui di tanah gersang arab (Fact 5)

Salah Satu Kantor Pemerintahan 
to be continued...

No comments:

Post a Comment

Silakan beri komentar =D

Find Me !

Facebook  Twitter  Instagram

Blogroll

About

a complete pack of girl-turn-to-woman in her 20's something