Didedikasikan untuk Ibu
Terimakasih karena membuatku merasa menjadi anak paling beruntung sedunia
Pemimpin merupakan tonggak berdiri tegaknya sebuah bangsa. Sejatinya pemimpin adalah nahkoda yang mengendalikan laju bahtera. Pemimpin ialah mereka yang berkata tidak pada kemungkaran demi kemaslahatan negara dan seisinya, mereka yang menjauhi segala sifat buruk dan tercela demi menjadi teladan bagi umatnya, pun mereka yang terus sibuk memperbaiki diri guna menyosong masa depannya.
Singkat kata, pemimpin tidak tercetak dalam semalam saja.
Sifat-sifat kepemimpinan itu dibangun, dibentuk, ditempa, dan dibiasakan sejak kecil. Ditanam dalam diri, agar akarnya kuat bercokol, siap untuk menghadapi badai godaan dan tantangan di masa mendatang.
Lalu siapakah sosok yang menanam benih – benih kepemimpinan itu?
Ibunda.
Beliau sosok kunci yang paling berpengaruh terhadap tumbuh kembang pribadi kepemimpinan sang anak.
Melalui tangan-tangan Ibunda generasi penerus bangsa ini terdidik di masa keemasan mereka. Diantara peluk sayang, canda tawa, tegur peringatan Ibu itulah dapat kita temukan madrasah utama tempat bermulanya prinsip dan kebajikan kebajikan hidup tertanam. Begitupun sebaliknya, jika apa yang dicontohkan oleh seorang Ibu mengarah pada keburukan, maka akan buruk pula masa depan bangsa ini.
Untuk itu ada pelajaran hidup yang minimal harus diberikan dan dibiasakan kepada anak oleh Ibundanya. Apabila ditilik lebih dalam, pelajaran hidup itu sebenarnya banyak sekali. Tapi, saya mungkin hanya akan membeberkan beberapa (delapan) poin yang menurut saya merupakan prioritas krusial.
Terinspirasi dari bagaimana saya dididik oleh Ibu hebat saya