April 18, 2010

Tips Sukses Masuk ke Perguruan Tinggi

Pasti sudah banyaaaaaakkkk sekali artikel yang mengulas tentang hal ini. tapi biarlah, kuulangi sekali lagi juga pasti tak masalah.

Untuk siapapun yang akan segera menjadi siswa sma kelas tiga, semoga ini bisa bermanfaat :)

1. Usahakan, sejak kelas dua akhir kalian sudah memilih dengan mantap apa yang akan kalian perjuangkan. Bagi yang ingin banting setir - dari ipa menjadi ips, atau sebaliknya (lhoh?!)- ini akan sangat membantu. Jika kalian sudah memutuskan, maka ketika mengambil bimbel bisa dimantapkan. Biasanya banyak anak ipa yang ingin masuk ke ips, tapi baru bisa memutuskan setelah mendaftar bimbel, dan ia sudah terlanjur tercatat sebagai siswa ipa di bimbel tersebut, naah, ini kan rugi namanya...
Kenapa saya bicara seperti ini? Karena, menurut pengalaman, yang kita butuhkan dari bimbel adalah strategi memecahkan soal-soal Perguruan Tinggi, sedang untuk UN cukup konsen di sekolah dengan rajin dan perhatian, wusss kalian pasti lulus UN, insyaAllah...
(Tips untuk memilih dan memantapkan : kalau untuk memilih gunakan petunjuk dari shalat hajat, nah kalau yang memantapkan pakai yang dari shalat istikahrah..)

2. Luruskan Niat. Tanyakan dirimu untuk apa kau berjuang. Tanyakan dirimu untuk siapa kau berjuang. Tanyakan dirimu karena apa kau berjuang. Ketika jawabanmu sudah sampai pada Asma-Nya, maka tanamkan sampai statement itu mengakar di hati dan bercokol nyaman di sana. Bagaimana caranya? Setiap berdoa masukanlah statement pelurusan niatmu, terus dan berulang-ulang...

3. Ikhtiar kawann...belajar dan berusahalah seperti dirimu tidak punya waktu yang cukup untuk menghadapi ujian itu, dan berdoalah seakan Allah belum mendengarmu. Tunaikan sunah-sunah yang selama ini jarang dilakukan. buat nilai plus dimata Allah...
Posisikan dirimu sebagai seseorang yang memang melakukan ikhtiar itu karna butuh, bukan harus. Dan jangan pernah merasa dipenjara dalam keadaan apapun selama proses pencapaiannya. Merasa terpenjara bukan solusi tepat menghadapi sembilan bulan penuh tekanan :P

4. Take a break and Look people around you !
Sungguh tidak mungkin kan kalau kita belajar terus-terusan tanpa jeda? Nah, dengan posisi dan waktu kita yang sempit, semestinya kita mampu menjadikan spare time kita berkualitas. Saran dari orang tua jaman dulu : Jangan dulu melakukan hal senang-senang seperti kebanyakan orang lainnya. Prihatin nduk ! (itu kata ibu saya).
Ingat, kita ada di kawah candradimuka, yang tidak bisa seenaknya mengambil waktu untuk hal2 tidak berguna. Saya dulu sih refreshing paling banter sepekan sekali dengan internet, no books, no movies, no window shopping...

Tips untuk spare time yg berkualitas :

*Kalau bandingannya dengan belajar, jelas beribadah adalah oase yang menyegarkan.
Baca qur'anmu, hidupkan pelitamu! Atau sholat dan sujudlah yang lama, jaminan deh itu akan menghambat stress, cooling down your brain...

*Olahraga , jelas ini bisa banget menurunkan kadar kejenuhan kita. Bayangkan saja, saya yang tambun dan anti olahraga ini merasa sangat-sangat enjoy dengan gerakan-gerakan tubuh ketika melakukan olahraga, meski stressnya ndak ilang, tapi penatnya bisa menguap...

* Nikmati waktu bersama keluarga : Percaya ndak percaya, tapi yang paling mempan mengusir stress adalah poin ini. Tau tidak, secara nalar orang normal, kita yang terbebani tidak akan tambah dibebani oleh orangtua, mereka sudah kasian melihat tampang kita yang selama kelas tiga dari hari ke hari makin ngga layak tampil hehe. Sejenak bercandalah dengan mereka, minta mereka menyemangatimu, bisa dengan kata-kata, pelukan, cium sayang, de el el. Atau kalau kalian punya saudara, bermainlah sebentar dengan mereka. (Kalau saya, bermain dan mengurusi adek saya yg masih kelas empat esde merupakan waktu2 paling menyenangkan, he's so funny...)

* Membantu orang dan bersedekah : tidak ada alasan sedang sibuk belajar untuk kelas tiga buat yang satu ini. Pernah dengar orang bijak berkata seperti ini :
Orang jenius kalah sama orang rajin, orang rajin kalah sama orang beruntung ??
Jadi, paling enak yang mana? Orang beruntung kan?
Naaah, kata ustadz nih, orang beruntung itu ada ketika Allah memberinya banyak hal baik. Karena tidak ada sesuatu yang terjadi kebetulan (termasuk keberuntungan itu sendiri), jadi tidak mungkin hal baik dari Allah itu serta merta ada. Hal baik diturunkan pada kita karena kita juga melakukan banyak hal baik lainnya. Tidak hanya untuk Allah, tapi juga untuk semesta alam. Contoh nih ya :
  • Cobalah membantu orang tua tanpa ada pamrih, kita yang biasanya masih ngedumel kalau dimintai tolong coba berdamai sedikit, jangan keluarkan dumel-an itu (meski saya tau ini amat sangat susyah sekali, huhuhu T_T)
  • Bersedekahlah yang buanyak, tapi saya prefer ke person to person saja. Kenapa? karena setelah kita memberi, orang yang kita beri akan berterima kasih dengan mendoakan kita, pada saat itu pula, langsunglah meminta doa apa yang menjadi cita-cita kita pada mereka. Bukankah doa orang susah itu makbul? But remember : jangan sampai niat sedekah karena Allah-nya hilang yaaa...
5. Don't hurt anybody, jadikan proses pencapaian mimpi dan cita kita itu sama dengan perjalanan suci yang tidak memperbolehkan menyakiti, sebagai syarat suksesnya perjalanan itu. Bertingkah laku baik, kemudian meminta maaf untuk setiap kesalahan, dan memaafkan siapa saja yang pernah khilaf pada kita. :)

6. Prepare untuk teknis hari H. Biasanya setiap sekolah akan melakukan pembekalan, nah karena pembekalan itu point-nya banyak sekali, jadi tidak saya paparkan di sini ya....
Saya cuma mau pesan : dengar, catat dan laksanakan apapun yang dibekalkan sekolah pada kalian.

7. Tawakal. Fa idzaa azamta fa tawakal alallah. Ingat, Allah adalah pemilih terbaik. Percayakan padanya seluruh usaha keras kalian, bahwa Ia tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya yang berikhtiar maksimal. Dan sadarilah, bahwasanya takdir hidup itu sudah tertulis rangkaian ceritanya sampai kita meninggal nanti, dan pencapaian mimpi dan cita adalah satu proses singkat untuk menjemput takdir. Jadi, kita tidak bisa memaksakan takdir, kita hanya bisa menjemputnya secara maksimal, jika takdir itu tak seperti yang kita inginkan, maka berprasangka baik lah, segalanya pasti berhikmah pelajaran yang indah :))

source : pengalaman pribadi, ini menantang gan ! :D

Warm Regards, salam sayang doa dan cintaku untuk kalian
yang tahun tahun setelah ini akan berjuang.
Now, it's your turn.


Continue Reading...

April 15, 2010

SMASH !


Buku ini tiba2 terlintas di kepala sehari sebelum rally panjang ujian ini berakhir. Segera kucomot handphone dan menghubungi seseorang yang dulu, satu setengah tahun lalu pernah meminjamkannya padaku. Dan inilah aku, untuk kedua kalinya bisa melepas stress karena buku itu.

SMASH ! adalah sebuah buku terbitan Gramedia Pustaka Utama yang masuk ke genre TeenLit, diterbitkan di tahun 2007 dengan harga pasar 30 ribu. Bisa ditebak, tema yang diusung pastilah tema remaja (apalagi kalau bukan cinta?) dan bergaya pop. Aneh sebenarnya, karena seingatku sudah sejak kelas dua di bangku SMP aku meninggalkan kebiasaan membaca buku dengan genre serupa teenlit seperti ini. Sejak sadar kalau tema cinta itu begitu-begitu saja jalan ceritanya dan dengan mudah ditebak, malas rasanya membaca banyak-banyak. Toh pelajaran moral yang diambil juga tak seberapa.

Nah apa yang membuat SMASH !berbeda? Ada beberapa nilai plus di sana. Alasan paling sederhana adalah karena settingnya yang di Jogja :D , kota kelahiran yang enam belas tahun ini aku tempati. Dengan mudah detil tempat yang dideskripsikan Nonier – pengarangnya- bisa aku bayangkan, secara nyata. Yang kedua, bahasa penulisannya tidak menggunakan “loe-loe, gue-gue”, ditulis dengan bahasa yang lugas, dan karena para tokohnya digambarkan sebagai akademisi, kesan yang tertangkap adalah kesan cerdas-berisi, tidak kosong seperti teenlit pada umumnya.

Oya, apakah sudah kusebut kalau ceritanya berbeda? Novel berbumbu kesportif-an voli ini susah ditebak, alurnya juga mulus. Tidak terkesan loncat-loncat. Deskripsinya kuat (para pecinta voli pasti suka). Tidak ada adegan yang merendahkan karakter, seperti kissing, berpelukan, atau body contact lain layaknya cerita2 cinta remaja lainnya. Kalaupun ada itu digambarkan sebagai suatu ketidaksengajaan. Cinta yang ditawarkan benar-benar sweet , tidak norak, serta ditutup dengan akhir yang menyenangkan. Dan yang paling penting adalah karena novel ini berisi dialog-dialog yang bisa membuatku tertawa terbahak-bahak atau paling sederhana menyeringai tidak jelas di kamar.

Kekurangannya? Apa ya? Menganalisis dari tadi pun tidak menemukan sesuatu yang benar-benar bisa mencoreng kelebihan-kelebihan paparan di atas. Ermm.. singkatnya, menurut keobjektivitasan anak berumur delapan belas tahun dan penikmat sastra amatiran, komentarku : Perfecto ! Dari skala 1-10 aku rela memberi nilai 9,8 buat novel ini dikelasnya, huehehe…(maksa amat yak nilainya?)

Ini ringkasan-nya :

Aryo, mahasiswa komunikasi yang ganteng, memesona, jahil, atlet Voli yang sedang naik daun, dan yang jelas playboy cap kapak terbang- merasa sangat risih mendengar perjodohan kakaknya dengan seorang anak gadis kelas tiga SMA bernama Rayana. Dengan alasan pertama, kakaknya punya orang yang masih sangat ia cintai setelah lima setengah tahun menjalin hubungan, apalagi memang mereka pasangan sempurna, dan yang kedua dia merasa kakaknya yang perfect itu tidak pantas mendapatkan seorang Rayana yang masih ingusan, dengan wajah biasa dan kelakuan –yang menurut Aryo judes dan pedas abis, kakaknya deserve to get more than her!

Dengan ide nekat bin gila yang terlintas tiba-tiba, Aryo mencoba merayu Rayana, mencoba mengetes gadis itu tentang seberapa serius hubungannya dengan kakaknya. Awalnya dia kira menaklukan Rayana semudah menaklukan cewek-cewek lain, tapi ternyata ia kewalahan. Belum lagi ada Banjar –rival yang menghantuinya baik di lapangan atau dengan Rayana. Dan Aryo harus mempertanggungjawabkan segala yang sudah dimulainya, berhenti ditengah-tengah itu ternyata sakit, dia harus menyelesaikan permainannya. Dan akan ada senjata makan tuan, kali ini dia kena batunya !

Continue Reading...

Find Me !

Facebook  Twitter  Instagram

Blogroll

About

a complete pack of girl-turn-to-woman in her 20's something