July 30, 2009

Ronaldowati :D

Seperti apa yang dituliskan Andrea Hirata, bahwa kebiasaan adalah racun, rutinitas tak lain adalah seorang pembunuh berdarah dingin [bab ciputat, 215, sang pemimpi] memang benar adanya. Ceilee.
So, otomatis kita tau kalo kejenuhan adalah puncak ketidakmaksimalan kita dalam menjalankan tugas apapun. Apapun. Ketika kita lelah dalam fisik, mungkin istirahat sebentar aja sama minum multivitamin, makan makanan bergizi dan imunisasasi (lho???) udah sangat cukup mengobati. Kalo cape itu mendera batin (ddu.) kebayang ngga perlu berapa dr. hewan yang bisa nyembuhin? Ngga kebayang-lah…, orang yang bermasalah batinnya, bukan piaraannya. Hhe. ;D
Back to d main idea, nah makanya akhir” ini aku lagi gencer”-nya cari suasana baru. Nggak yang itu” mulu. Yang notabene bikin stress berkepanjangan. Contoh yang sangat konkrit terjadi hari ini, di lap.bas tengah sma satu.
06.37 a.m udah nyampe sekolah, siap” ke lap.bas. siap” bertemu dengan olahraga. Well, dengan postur tubuh yg tambun uda jelas org” tw kalo ku ga’ suka olahraga, ga suka dan ngga bisa, *tapi bukan berarti ngga pernah berusaha*, sering usaha, tapi frekuensi banyakan gagalnya :( . nah, dengan hati yg udah ber’udzon ria, ku dateng dan meramalkan bakal ngga bisa aktif kayak biasanya.
Eh, emang kok kalo udah rejeki ngga bakalan kemana. Dan hati yang su’udzon ngga dapat menduga. Hari ini ada tanding futsal antara SMKZ and eS.Ka. nah futsalnya berjudul ‘Futsal GaronX ala mpoK” SMKZ & eS.Ka.’ wuiiih jaminan mutu cap tiga jempol deh, seru abis. Hebring pisan. Soalnya ada yang jualan terompet (ga nyambung dech….sok nge-dika banget….hehe.). ngga-lah, hebringnya tu lebih karena kelucuan dan ketidakmutu-an para perempuan/ none-none ini dalam melancarkan serangan agresi bola. Tapi, ini yang bikin seru, lucu. Ngeliat para kartini yang kesasar ini menyamakan hak” mereka setara dg laki” di lapangan hijau, tapi sayangnya *kemampuan biar ditutup seperti apapun* tetep kalah jaoh. Mau masukin bola aja nyampe orang yang ngebawa bolanya harus ikut masuk gawang juga, halah lucu dah! Kalo bola ke kanan, 23 orang ngruyuk ke kanan juga, gitu juga kalo ke kiri dll.
Nah, pemandian sudah mulai memanas, oops, pertandingan ding….kelasku menggencet esKa sedemikian rupa [baca: jambak, grawut, cakar, tendang, lempar, smack down, jilat…..yang ini permen sih.] tapi ngga berhasil-hasil. Kipper pihak lawan ganas bukan main!!! Sampe sampe si aliffa, temenku yang gedenya semeja tulis itu, udah nyerah ngegencet itu kipper, dan…..*jreng-jreng* secara batin kami (aku dan aliffa) bertautan. Secara tak sengaja, alifa mengoper sebuah bola kecil yang sudah gundul” (baca: rusak sana-sini) ke arahku, dan aku, yang saat itu sedang kesurupan titisan maradona campur ronaldo itu melakukan serangan ala swan lake *halah-halah apaan seeh?*, menendang dengan sangat gemulai ke arah gawang, awalnya disangsikan, dikira bakal ditepis lagi sama itu kipper ganas, tapi yang terjadi adalah bola dengan anggun dan angkuhnya melewati celah di antara kedua kaki si kipper ganas dan akhirnya sang presiden pun ikut berteriak *dibaca ala komentator.*
GGGGGGOOOOOOOLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL……………………………………………………………………
Bayangkan saudara-saudara, bayangkan ! si gendut tambun ini, yang ngga pernah ngepegang bola secara ikhlas dalam hidupnya ini, menelorkan sebuah gol, membuat tim garong kelasku menang! Huhu…T_T nangis terharu saudara-saudara! Nyampe berdarah-darah coba!!! [x-trim benjet.] dan buat ngrayainnya kita potong tumpeng 7 tahun 7 abad, *IMpossible*. Hehe. Yang jelas ngga nyangka aja. Unexpectedly-lah. Surprise.
Dan ngga Cuma itu, hari ini full laugh. Ketawanya bisa lepas banget. Ikhlas dan happy sekali menjalani hari. Alhamdulillah. Makasih ya….Alloh azza wa jalla yang udah baik banget ngasih satu hari special ini di antara hari-hari indahku. Hha. Love you alloh. So much.
Hot news: woooi jadi ‘koki’ nih buat ptb te-je-er-ce. Hiyeks. Konsumsi denK! Seru! ini juga termasuk sesuatu yang baru. Alhamdulillah kali ini dapet job yg menunjang prospek masa depan [baca; ibu rumah tangga punya gawe], setidaknya kali ini berhubungan dengan merica, sotil, dan ulekan. Ngga lagi berhubungan dengan tulisan dan computer. Thx Allah…
Tuesday, April 15th 2008.
*nah, ini dia salah satu cerita2 masa lalu, yang disebut 'gudang cerita'. meski udah dulu, tapi masih asik dinikmati lho, ahahahaha :DD enjoy !!!
Continue Reading...

July 27, 2009

Sebuah Pengumuman

hai. hai. hai. para bloggers mania...
long time no see, long time no write..
makanya, ucapan : assalamu'alaykum.wrwb sebaiknya terucap lebih dahulu, sebuah doa tentang keselamatan, doa tentang limpahan yang barakah :))
pheeww, akhirnya setelah lama sekali keinginan untuk mengganti layout blog yang sangat sederhana itu terpendam, finally beberapa hari yang lalu saya sukses menggantinya !!! bayangpun, dengan utak-atik geje tidak jelas, tanpa ada buku petunjuk sama sekali. hanya meng-klik semua tombol, memencetnya, mengisi2 blank2 kosong yang saya sendiri tak tau maknanya apa dan buka tutup jendela inet explorer inilah yang membantu saya untuk sukses menggantinya.
membuatnya menjadi lebih cantik dan menarik.
tema yang saya pilih kali ini adalah tentang perjalanan, atau travel. diambil dari web yang menyediakan layout blog secara gratis (anak sekolahan memang harus gratis, :P), sayangnya layout2 cantik itu ada di versi terbaru dari layout blogger yang menggunakan versi XML. taukah artinya? berarti layout sebelumnya (HTML codes itu) harus diganti, bahkan seaplikasi-aplikasinya. dan walhasil wusss, saya kehilangan beberapa tools yang ada di layout sebelumnya. ada shoutmix, banner berjalan, tulisan2 singkat, bahkan profil perkenalan T_T.
makanya dengan sangat terpaksa saya menggunakan yang apa adanya dulu. hanya list labels tulisan dan beberapa gambaran singkat blog ini (yang kalau sempat) akan saya tambahkan.
eh, perlu diketahui, kalo tidak hanya layoutnya yang baru lho...mungkin akan ada beberapa hal yang asing. apa ya contohnya??? ermm, style tulisan mungkin, terus tema tulisan, ekspresi tulisan de es te. dan buat yang udah ngikutin blog ini dari dulu, harap maklum ya...tidak bisa terus2an menulis dalam ekspresi dan euforia yang sama.
oh, mungkin yang unik, kalo saya kebetulan punya cerita menarik tapi ditulis di masa yang lalu (weseh, kayak apa aja) atau cerita yang dibuat saat ini tapi ide dan kiblatnya dari pengalaman yang lalu, saya akan saya beri labels tersendiri. hoho, mungkin itu akan bersifat lebih ke menceritakan hari2 personal saya V^_^
tapi sayangnya (lagi-lagi kata ini -___- zzz), saya sudah di awal kelas tiga, dan delapan bulan lagi akan menempuh hal2 'WAOW' dan 'MENANTANG'. untuk persiapan itu semua, sudah ada ayah saya yang stand by bin siap siaga satu. beliau sudah menyiapkan banyak argumen untuk mengusir keadaan saya yang (hampir sering dan otomatis) membuka kompi ba'da isya. T_T
dan seterusnya Anda bisa menebak apa, semua kegiatan yang berkaitan dengan inet sudah amat sangat terbatas penggunaannya...
jadi bantu saya dengan dua hal, please...beg you all.
1. maklumi saya apapun keadaan saya
2. doakan saya agar sukses mengejar mimpi dan masa depan dunia akhirat saya !

:DD
BIG THANKS !!!
Continue Reading...

c a h a y a

Cahya terperangah di sela tidurnya yang lelap.
Igauan bukan lagi sekedar kebetulan.
Matanya nyalang menyala, tak ditemui sejentik pun pelita dalam gelapnya yang nyata.
Dalam rabanya tak dirasa ada sesuatu yang membuat lega

“Di mana aku?” tanyanya retoris. Senyap.

Keretorisan itu terjadi bukan karena pertanyaannya tak butuh dijawab,
lebih karena tak ada yang menjawab.
Dalam bulatan matanya, hanya hitam saja yang berkenan menyapa, bahkan derik nyanyian jangkrik tak ada meski sekedar mengusik.
Kepanikan melanda.
Kegelapan? Sesaat otaknya berputar menandakan dia berfikir.
Kenapa bisa? Kenapa harus gelap? Bukankah dia ada? Eh, sebentar…memangnya dia ada? Sebagai apa?
Benda real-kah?

“Heii…Aku cahya! Aku Cahya. Cahya tak pernah berkenalan dengan gelap. Karena selalu ada cahaya untuk gelap! Lagipula aku tak pernah kalah dengan Tuan Gelap…”

Malang sekali nasib Cahya dalam pikiran kalutnya saat itu.
Dia bingung. Kalau memang secara real dia ada, lantas kenapa gelap masih mengelilinginya jua? Apa salah sistem yang merupakan sunatullahMu itu Rabbi? Cahaya kan ada untuk mengusir gelap, tuntutnya tidak terima.

Halooo…Tuan Gelap?? Cahya mulai berdiri. Tangannya membentuk gerakan menyentuh di depan. Dia mulai menggapai arena disekelilingnya. Ah, celaka! Cahya lupa, ada satu hakikat cahaya yang terkadang dilupakan banyak orang. Gelap bisa tersinari dan hilang karenanya, tapi sekedar dalam lingkupnya saja. Cahaya tak pernah bisa bertahan dalam satu titik yang kecil jika mau melawan pekat gelapnya keadaan. Gelap tak tertembus dengan itu. Ia butuh ribuan cahaya menemaninya.

Oh God, what should I do then??? Cahya mulai berkeringat dingin. Khawatir. Khawatir akan amanahnya, khawatir akan tugas pentingnya sebagai pelita untuk menerangi. Tapi lihat, melihat bagian dirinya saja serasa mustahil saat ini. Haruskah Rabb? Haruskah aku mengalah pada gelap? Gelap muncul karena ketiadaan cahaya, pada hakikatnya tak pernah ada gelap, sebab itu hanya sekedar penggambaran keadaan di mana tak ada cahaya.

Pendar mulai meredup. Bias warna melemah, lelah sekali sepertinya Cahya mempertahankan eksistensi keberadaan dirinya. Ya Rahiim …rindunya membuncah. Ia rindu akan jutaan cahaya yang biasa ada menemani. Sebal akan gelap yang tak berujung pelita. Risih dengan cercaan bahwa Cahya tak bisa melakukan tugasnya.

Ia bungkam dalam desau rasa tercekam. Sudahlah tak perlu dibawa pusing, menyerah dalam keadaan. Bukan, bukan menyerah dalam arti yang sebenarnya. Biarkan saja seperti ini. Gelap, gelap yang menggantungkan harap. Toh, masih menggantung, tidak memenggal. Dan cahya pun menunggu, di penantian kerlip lemahnya, bertahan karena hanya ada sesuatu yang bercokol kuat. Apa itu? Keyakinannya bahwa tak pernah ada gelap, gelap hanya karena ketiadaan cahaya, dan faktanya ia masih ada, lemah memang, tapi akan diatahan sampai datang rahmatNya.
Milyaran cahaya, dari galaksi, bintang, planet dan mentari akan menyambutnya dalam fajar di ufuk jagat. Kali ini biarkan dia yang berkorban,

Cahya.


Dalam rindu akan terang di ufuk fajar yang melibas semua gelap tak berharap.
Continue Reading...

July 02, 2009

Is there anyone that can help me??

Curhat ya...
hiks hiks hiks Ya Allah...
kenapa akhir-akhir ini dirasa muaalleesss banget ya buat nulis sesuatu??
percaya ndak percaya, posting terakhir di bawah itu udah mulai ditulis dari pertengahan april, masak awal juli baru kelar coba??
padahal lagi libur, ndak ngapa-ngapain juga (selaen sibuk ngurus PSB di sekolah).
padahal mimpi ku salah satunya ada di bidang tulis menulis.
huaa...ada yang bisa mengatasi?? atau memberi solusi??

(please.. help me. hate condition when i've those ideas but don't know why they gone up in hurry)
Continue Reading...

Gadis dalam Perjalanannya (Part.2)

2004 -- 19 Juli
Gadis berhasil memasuki jenjang impiannya yang lebih tinggi. Menjadikannya semangat baru untuk kehidupan dan pengejaran makna atas hidup. Bukan gadis buruk rupa dengan pipi tembam, kacamata berbingkai hitam, dan model rambut kepang dua. Yang ada hanya sepetak wajah (meski masih dengan kacamata kotak berbingkai hitam), dan baju seragam putih - biru nya yang lengkap dengan kerudung putih. Ada azzam yang terpendam, ada ingin yang diniatkan menjadi harapan.
Akan tetapi, orang tak pernah tau, kapan hidayah itu diberi, dan bahkan diambil...mereka boleh mengira, memprediksi dan bangga atas hidayah. Tapi mereka tak bisa mengelak, jatah bagaimana yang menjadi hak, tiap-tiap manusianya...sama seperti si gadis, bolehlah orang bilang dia sudah berjilbab, bolehlah orang mengira hidayah itu sudah datang padanya, bolehlah orang mengacunginya jempol, tapi ternyata gadis itu azzamnya tidak sekuat ego yang dimilikinya..
Masih teringat jelas difile memori, gadis itu menunjukkan pada setiap orang foto terakhir kali yang dimilikinya sebelum berjilbab. setiap orang yang meragukan tentang penampilannya, pasti ditunjukkan dengan sangat bangga foto tersebut (yang entah kenapa bisa terlihat sangat bagus, semua sisi keburuk-rupaannya nyaris tak terdeteksi), dan mirisnya gadis itu tidak tahu bahwa hal itu tidak boleh, bahwa itu juga merupakan sebuah aurat ...(T_T)

2004 – pertengahan 2005
Setahun mulai berjalan di sekolah menengah pertama, gadis itu seperti biasa, masih berlaku sesuai dengan keinginannya. Apa saja yang dia inginkan dilakukannya. Sampai pusing orang-orang disekeliling mewarta beritakan tingkah lakunya. Kakak pernah memarahinya, gara-gara dia pernah dengan lagak galak bin dibuat-buat melatih satu peleton inti dengan lengan baju yang disingsingkan, kerudung panjangnya diikat dibelakang kepala dan rok yang diangkat tinggi-tinggi (meski niat awalnya sih pengen kayak pejuang ‘45).
“Kenapa itu baju, jilbab sama rok dipakenya ngga bener?” kakak menginterogasi.
“Kan ribet, maunya biar simple dan semangat digituin aja.”
“Digituin? Apa maksutnya? Sadar ngga to itu ngga bener? Kalo emang caranya gitu ngga usah pake model muslim. T*******G sekalian juga ndak papa.” Dan kakak mengeloyor pergi.
Hu-uh sebel banget, sebel. Sebel. Sebel. Sebel. Waktu itu gadis sudah sangat tau kalau itu bukan hal yang benar, tapi kan.. tapi…teman-teman gadis juga melakukan hal yang sama…kenapa dia tidak boleh?

2006 – Januari
Waktu berjalan, tak pernah berhenti bertoleran dengan yang tertinggal. Terus melewatkan banyak hal demi tugasnya. Waktu memang tak pernah mau tahu. Jatah hidup manusia sudah ada. Kalau mereka tidak mau melakukan yang terbaik, bukan salah waktu tak memberikan perhatian lebihnya. Bukan salah mentari tak mau melongok ke dalam hari-harinya lagi.
Begitu juga waktu dan mentari dalam hidup gadis. Mereka silih berganti hanya seperti sepenggal bayangan. Tidak pernah masuk dalam pemaknaan.
Gadis sudah mulai terlena dengan keadaan. Menjadi remaja normal, dengan berkenalan dengan banyak hal berbau hedeonis. Melihat 'dunia sebenarnya' untuk pertama kalinya. Terguncang dengan atmosfer berbeda yang seribu kali lipat lain dari 'dunia' nya dulu.
Maka datanglah peringatan dari Rabb sang penguasa Alam sebagai ganjaran untuk Gadis. Penerimaan rapot, kelas dua semester satu. Peringkat terjelek dalam hidupnya menyapa. Ah, amat memalukan sebenarnya untuk diceritakan. Untuk apa? Aib tak pernah sangat indah untuk dibagi, kecuali diambil manfaat dan hikmahnya. Tapi alasan terakhir bisa diambil sebagai landasan meneruskan kronologi ini. (Dan percayalah dibalik semuanya, Allah tau yang terbaik).

2006 - Januari, liburan semester I
Dengan setumpuk kekecewaan, wanita luar biasa itu mengerahkan segala yang dia punya untuk mengembalikan gadis kecilnya ke jalan yang benar. Liburan semester itu tak sedetik pun terlewat tanpa mengulang-ngulang apa yang harus diperbaiki di semester depan. Langkah kongkritnya benar benar terjadi, ahad pekan pertama liburan. Wanita hebat itu mendaftarkannyya untuk sebuah training ESQ (Emotional Spiritual Quotient) selama seharian penuh. Kata wanita itu untuk penyemangat belajar. Gadis sebenarnya sudah jenuh dengan semua tutoran wanita hebat itu, yang terasa seperti pendoktrinan tiada henti. Bukan apa-apa, tapi dia hanya berusaha ‘normal’ seperti teman-temannya di sekolah. Well, dia memang melakukan kesalahan karena nilai semester itu tidak bisa dipertanggungjawabkan dan terlihat mulai sedikit membangkan karena banyak hal baru menyapanya, tapi bukan berarti usahanya menjadi remaja ‘normal’ di jaman ini menjadi sebab utama. Beribu alasan sudah terlontar untuk menggagalkan the big plan wanita itu. Tapi, seperti kembali di awal tadi, tidak ada yang bisa menolak. Akhirnya dengan azzam kuat ‘tak mau berubah apapun yang terjadi’ berangkatlah gadis dan kakaknya ke acara itu.
Dan sungguh, betapa Allah punya rencana, betapa Allah luar biasa.
Ya Muqqalibal Qulub !!! hati berubah 180 derajat , arghhh,,,menjelaskan apa rasa yang ada selama training ESQ fullday itu pun gadis tak bisa. Yang dia tahu Allah luar biasa, yang dia tahu Allah sudah memberikan banyak untuknya, yang dia tahu dia merasa hina karena tidak pernah mencoba mengenal Allah, yang dia tahu dia selama ini belum melakukan apa-apa untuk Allah. Titik terlemah gadis sebagai seorang manusia dirasakannya hari itu, siang ba’da zuhur di sebuah ruangan gelap, dengan hanya suara trainer dan music mengalun, serta pembacaan QS : Yunus 31

Katakanlah: Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan yang mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan? Maka mereka menjawab: Allah. Maka katakanlah: Mengapa kamu tidak bertaqwa (kepada-Nya)? (QS. 10:31)

Gadis bersujud, menempelkan dalam-dalam kepalanya pada tanah ia berpijak, kalau saja bisa dia ingin untuk masuk ke tanah, menyembunyikan malu yang ia rasakan atas semua dosa yang melumurinya, dia malu pada Rabb-nya! Dia malu padaMU Rabbi…
Dia menangis sejadi-jadinya, dia menjerit, benar-benar seperti ada petir yang menyambar dirinya. Batinnya shock sekali, lelah, tak mengerti, bingung, malu, tak tahu bagaimana menghilangkan rasa hina yang luar biasa melanda.
Ya Ghoffur, ampunkan gadis itu….

2006 - akhir tahun
Sekolah menengah pertama gadis kedatangan sebuah grup nasyid dengan inisial FTH, semua orang di kelas gadis gempar. Sebuah pemandangan baru untuk smp seperti di mana gadis bersekolah. Sangat aneh, jarang, tapi disambut dengan senang. Setiap orang dikelasnya penasaran, ingin tahu. Dan dengan kekanak-kanakan khas anak smp, selesai acara itu teman-teman sekelas (jelas notabene cewek) mengrubungi pihak dari manajemen grup nasyid FTH, bertanya macam-macam selayaknya wartawan di acara gosip selebriti. Kami kenal nama pertama yaitu CHY yang merupakan manajer dari grup nasyid itu. orang yang charming, menarik, dan pandai (sepertinya) berinteraksi dengan anak-anak seperti kami.
Lucunya, setelah kami banyak bertanya, mas CHY melontarkan balik banyak pertanyaan aneh. Tentang kajian, tentang pelajaran agama, tentang kelompok belajar, tentang alumni-alumni, tentang banyak hal...
Yang ternyata kelak akan menjadi rutinitas ku (dan beberapa teman yang lain)

2006 - akhir tahun (dua pekan setelah kedatangan FTH)
Aku mengenal seseorang yang baru! aku memanggilnya 'mbak', dengan jilbab lebar, kulit hitam manis dan wajah teduh yang sabar. Beliau memperkenalkan diri sebagai teman dari mas CHY. Oh Allah, tak pernah tertebak apa rencanaMU. Ya, itu pertama kali aku mengenalnya. seorang kakak, seorang saudara. Yang hingga kini masih senantiasa sabar berada di sisiku. Berjalan berdampingan, belajar bersama, bukan mendahului dan meninggalkan.

Allah mulai menunjukkan banyak hal, Ah Allah...

. . . to be continued . . .
Continue Reading...

Find Me !

Facebook  Twitter  Instagram

Blogroll

About

a complete pack of girl-turn-to-woman in her 20's something