January 30, 2014

Semarang - Jakarta

Share it Please



Yap, KKL berakhir and now its time to give some review and comments. Apalah saya ini kalau bukan emang suka heboh ngomen banyak hal :p

Sesuai rute, hari pertama berangkat adalah Senin pagi, dengan tujuan Semarang. Untuk tiga kelas lainnya, mereka langsung cuss menuju ke destinasi kunjungan, yaitu Sido Muncul dan Indofood sedangkan kami –anak-anak klinik- hari itu terpaksa masih ale – ale. Bermain, makan dan futu – futu.  

Rawapening menjadi destinasi pertama dan dilanjutkan dengan kuil Sam Po Koong. Ada yang tau? Ada yang belum? Kalau saya sebelum kkl ini memang ngga pernah tau rawapening dan sam po koong itu apa. Maklum, Indonesia yang kerap saya kunjungi itu bermata angin barat dan utara dari jogja, yang lainnya saya mah ngga pernah.

Rawapening

Rawa pening dengan banyak enceng gondok yg tumbuh diatas permukaannya


Jadi rawapening itu adalah rawa besar yang melingkupi 7 kecamatan dan beberapa kabupaten di daerah Jawa tengah. Bermula dari Ambarawa hingga Salatiga. Rawanya luasss sekali, mirip dengan danau, ujung-ujung tanah sebrangnya sih ngga keliatan sejauh mata memandang.


Sebelum naek perahu, pakai life guard pelampung



Fact #1 Diatasnya banyak sekali enceng gondok yang tumbuh, dan uniknya oleh pemerintah, wisatawan yang berkunjung diharuskan untuk  mengambil enceng gondok sampai akar jika mengendarai kapal hingga tengah rawa. Alasannya karena enceng gondok ini tanaman parasit dan menyebabkan pendangkalan rawa, selain itu, akar enceng gondok menyerap semua oksigen yang tersedia, menyebabkan tidak banyak ikan yang bisa hidup di rawa L



mencoba anti mainstream dengan duduk diujung kapal :p
Selain wisata rawa, rawapening juga menyediakan arena bermain seperti ATV, becak wisata, trampoline, becak air, areal pemancingan, dll (lupa, banyak pokoknya). Dan yang jelas restaurant!!! Masakannya masakan ikan air tawar enak pokoknya, haha. Apalagi koktail buahnya jempol banget. Dimana lagi minum sirup koktail rasa jeruknya scott emulsion + soda sprite? Mentang –mentang turisnya orang farmasi masak ya sirup koktailnya rasa obat, haha.

Becak wisata dengan theme loreng, *rawr* dan ada kursi buat nyonyah didepannya




Sam Po Koong


Ini kuil di Semarang ~ ngga ngerti apa deh. Cuma foto-foto. Tapi overall arsitekturnya bagus banget. Menjejak kaki disini semacam tiba-tiba berdeseperate ke beijing. Bangunan kuil ini secara umum dibagi dua, yang setengah buat kuil beneran dan ada sembahyangannya, dan setengah lainnya bangunan untuk wisatawan supaya bisa foto. Dan alhamdulillahnya ada masjid nyempil di dalemnya, hihi.
















Fact Semarang : semarang land-nya ternyata berbukit, ermm selain hal itu ngga bisa kasih komentar lain. absolutely prefer jogja daripada semarang.
Perjalanan lanjut menuju Jakarta setelah itu.

Fact #2 : perjalanan Semarang – Jakarta menghabiskan waktu 16 jam (sudah dengan beberapa kali mampir toilet) and believe me, dengan waktu sebanyak itu, posisi tidur di bis dicobain satu-satu and didn’t help at all. Pegel boyok. Fix itu.


Jakarta

Sampai di jakarta pukul 11.30 hari Selasa. Terlambat sekali dari jadwal penerimaan Otsuka yang seharusnya jam 9 – 12. Awalnya mau di cancel aja karena malu telat banget, tapi alhamdulillahnya, pihak otsuka dengan bersemangat masih mau menerima (padahal it means ambil jatah makan siang mereka, kami dateng jam 12.15 di area Simatupang)

Fact #3 demi mengejar ketepatan waktu, kami skip ngga ikut tur sarapan didaerah bandung. Dan di otsuka sebelum acara dimulai kami diaksih kotak makan siang Hoka hoka bento (nangis bahagia) + air mineral. Satu sesi acara berlanjut datenglah lagi snack kotak dari holland bakery dan sebotol pocary sweat ukuran mungil. Berjaya perut disana. Haha J

Di otsuka kami dietemui langsung sama jajaran direksi atasnya perusahaan otsuka Indonesia. Mulai dari Head Manager Marketing, Head Manager Therapeutic Drug, sampai ke Presiden Komisaris Otsuka : Drs Amir Bahri, Apt yang ternyata merupakan alumnus Farmasi UGM tahun 1965 !! Kami beranjangsana mengenai kesuksesan beliau dan kesuksesan otsuka pada umumnya.

Fact #4 Otsuka dipercaya menjadi produsen untuk cairan infus bagi seluruh perusahaan otsuka regional Asia-Arab.

Fact #5 Brand otsuka itu brand yang tidak punya obat me too. Artinya semua obat otsuka itu obat patent yang diproduksi dari kekreatifitasan para tim RnD mereka *standding applause*. Mereka fix banget produksi ring jantung keren badai.

Pelajaran berharga banget dari Drs Amir adalah : untuk beliau hidup ini memang penuh tantangan. Jadi ketika ditanya mengenai tantangan terberat atau hambatan paling susah beliau bingung untuk menjawab. Pasalnya di 50 tahun kesuksesan beliau, tidak ada hambatan – kesulitan yang memang dibawa sampe hati. Kata beliau : 
Yang penting semuanya dijalani sebaik mungkin.  
Bangun hubungan baik/networking dengan mencari kesamaan dalam hobi 
Semakin anda merasa kesuksesan anda terhambat oleh faktor individu, maka semakin dekatlah anda seharusnya dengan dia. Turn your enemy into your friends! 
Ketika kesulitan benar-benar menghadang, istilahnya sudah paling maksimal dan kamu tidak lagi tahu apa yang harus dilakukan. Maka menghadap pada Tuhan, biar Dia yang menyelesaikan sisa urusan setelah kita melakukan effort terbaik.
Fact #6 otsuka hampir menguasi 70% pasar produk farmasi cairan tubuh. Ngga lebay kalau dibilang pasar monopoli. Widatra yang merupakan kompetitor lokal terberat saja sudah terakuisisi dengan 7,8 M oleh Otsuka. Jadi Widatra yang dulunya biasa memproduksi 80.000 kantong cairan infus, kini dijatah hanya 10.000 kantong saja.



Pertemuan di Otsuka ditutup dengan rasa bahagia, terima kasih yang tak terkira dari pihak farmasi (FYI, kita kunjungan kesana ngga ditarikin duit apapun) dan foto-foto alay penuh harapan bersama seluruh jajaran direksi J

to be continued ~~

No comments:

Post a Comment

Silakan beri komentar =D

Find Me !

Facebook  Twitter  Instagram

Blogroll

About

a complete pack of girl-turn-to-woman in her 20's something