menangis, meneteskan air mata, membuat hidung merah, lembap-sembap.
cengengkah itu menurut kalian wahai kaum adam?
hati yang mudah tersentuh, prihatin akan objek-objek dakwahnya, bingung karena kemaksimalan dari usahanya tak kunjung menemui jalan keluar, khawatir akan beban dalam naungan pundaknya,
itukah lemah menurut kalian, hai lelaki?
lelaki tak seharusnya menangis,
siapa yang bilang?
lelaki adalah sosok yang kuat fisik dan mentalnya.
Ya, itu statemen yang benar, tapi apakah itu berarti juga dia tak boleh berhati lembut?
pertanyaan itu akhir-akhir ini terjawab. sekitar dua tahun belakangan.
ketika makhluk bertitle lelaki mulai bisa kumengerti lebih dalam.
dan maukah kau kuberitahu teman, apakah yang membuat semua ini mencengangkan?
laki-laki yang (katanya cengeng karena..) menangis itu,
lelaki lemah itu (notabene kalian berfikir bahwa menangis itu lemah kan?) ..
lelaki itu...
mereka semua yang kutemui dua tahun terakhir ini adalah lelaki-lelaki hebat.
merekalah pemimpin-pemimpin masa depan,
di pundak merekalah gurat-gurat hidup dan matinya bangsa kelak terukir.
merekalah manusia-manusia pilihan., yang kelak jika mereka beriman, merekalah empat putaran pertama yang mencicipi surga...
dan...
merekalah lelaki yang tangis-tangisnya kulihat untuk waktu-waktu pertama.
tapi tangis mereka berbeda.
mereka menangis ketika takut pada TuhanNya.
mereka menangis ketika lega amanah-amanah mereka berkurang perlahan.
mereka menangis ketika melihat bahwa kepemimpinan mereka gagal.
mereka menangis ketika merasa tak cukup baik mengemban amanah.
mereka menangis karena tak bisa melupakan sejarah tentang perjalanan kepemimpinannya.
mereka menangis karena itu...
dari semuanya yang kalian lihat, kalau mau lebih perhatian, lihatlah semuanya teman!
mereka kebanyakan menangis karena takut akan tanggung jawabnya sebagai pemimpin!
mereka takut RidhaNya atas kepemimpinan mereka terhambat. tak turun melimpahi mereka.
mereka takut malaikat-malaikat itu tak mengembangkan sayap di forum-forum mereka, tak mengamini doa-doa mereka untuk kegiatan-da'wah mereka
Subhanallah!!!
hanya itu tiap kali yg terucap ketika melihat mereka meneteskan bulir-bulir air bening,
sungguh,
mereka memang jarang menangis, tidak seperti layaknya wanita yang sangat lembut dan mudah menangis.
tapi mereka tak kalah perasanya. dan mereka,
*yang membuatku lebih iri lagi
selalu menangis untuk hal-hal yang memang pantas ditangisi.
kalian tahu, mungkin malaikat pun berdoa, mengiringi jatuhnya bulir air mata itu ketika bergulir jatuh menuju tanah,
menenemaninya dengan doa-doa yang berskala langit.
.wonderful.
Ya! jangan takut menangis teman.
biar saja mereka mencaci, berspekulasi, bersumbar dua-tiga patah kata yang bernada kemenangan, merasa melihat seorang pemimpin yang lemah.
Yang penting kau tetap pada jalan itu.
jalan-jalan para pemimpin.
Jalan-jalan yang diridhai.
cengengkah itu menurut kalian wahai kaum adam?
hati yang mudah tersentuh, prihatin akan objek-objek dakwahnya, bingung karena kemaksimalan dari usahanya tak kunjung menemui jalan keluar, khawatir akan beban dalam naungan pundaknya,
itukah lemah menurut kalian, hai lelaki?
lelaki tak seharusnya menangis,
siapa yang bilang?
lelaki adalah sosok yang kuat fisik dan mentalnya.
Ya, itu statemen yang benar, tapi apakah itu berarti juga dia tak boleh berhati lembut?
pertanyaan itu akhir-akhir ini terjawab. sekitar dua tahun belakangan.
ketika makhluk bertitle lelaki mulai bisa kumengerti lebih dalam.
dan maukah kau kuberitahu teman, apakah yang membuat semua ini mencengangkan?
laki-laki yang (katanya cengeng karena..) menangis itu,
lelaki lemah itu (notabene kalian berfikir bahwa menangis itu lemah kan?) ..
lelaki itu...
mereka semua yang kutemui dua tahun terakhir ini adalah lelaki-lelaki hebat.
merekalah pemimpin-pemimpin masa depan,
di pundak merekalah gurat-gurat hidup dan matinya bangsa kelak terukir.
merekalah manusia-manusia pilihan., yang kelak jika mereka beriman, merekalah empat putaran pertama yang mencicipi surga...
dan...
merekalah lelaki yang tangis-tangisnya kulihat untuk waktu-waktu pertama.
tapi tangis mereka berbeda.
mereka menangis ketika takut pada TuhanNya.
mereka menangis ketika lega amanah-amanah mereka berkurang perlahan.
mereka menangis ketika melihat bahwa kepemimpinan mereka gagal.
mereka menangis ketika merasa tak cukup baik mengemban amanah.
mereka menangis karena tak bisa melupakan sejarah tentang perjalanan kepemimpinannya.
mereka menangis karena itu...
dari semuanya yang kalian lihat, kalau mau lebih perhatian, lihatlah semuanya teman!
mereka kebanyakan menangis karena takut akan tanggung jawabnya sebagai pemimpin!
mereka takut RidhaNya atas kepemimpinan mereka terhambat. tak turun melimpahi mereka.
mereka takut malaikat-malaikat itu tak mengembangkan sayap di forum-forum mereka, tak mengamini doa-doa mereka untuk kegiatan-da'wah mereka
Subhanallah!!!
hanya itu tiap kali yg terucap ketika melihat mereka meneteskan bulir-bulir air bening,
sungguh,
mereka memang jarang menangis, tidak seperti layaknya wanita yang sangat lembut dan mudah menangis.
tapi mereka tak kalah perasanya. dan mereka,
*yang membuatku lebih iri lagi
selalu menangis untuk hal-hal yang memang pantas ditangisi.
kalian tahu, mungkin malaikat pun berdoa, mengiringi jatuhnya bulir air mata itu ketika bergulir jatuh menuju tanah,
menenemaninya dengan doa-doa yang berskala langit.
.wonderful.
Ya! jangan takut menangis teman.
biar saja mereka mencaci, berspekulasi, bersumbar dua-tiga patah kata yang bernada kemenangan, merasa melihat seorang pemimpin yang lemah.
Yang penting kau tetap pada jalan itu.
jalan-jalan para pemimpin.
Jalan-jalan yang diridhai.
untuk para pemimpinku, "Hei, tangis itu membuatku iri. Smoga itu menjadikan hak sungai surga untuk kalian .................................................................................................."
kau iri dengan hal seperti itu tan?
ReplyDeleteiri dengan tangisan mereka??
apa gak salah tan?
akupun iri dengan tangisan itu!!
hehe. .
nice post!
mereka menangis karena takut menjadi lemah...
ReplyDeletebukan karena lemah...
Hamasah!!!
wipe your tears and let your smile comes through this journey...
tersenyum menatap euforia perjuangan!
:)
aku pernah bertanya-tanya pada diriku sendiri,
apa yang akan kau rasakan tidak lebih dari tujuh/enam bulan lagi...
lega karena amanah di pundakmu telah berkurang?Tersenyum dan menghela nafas...
Ataukah sedih, kecewa, tidak mengerti apa saja yang telah kulakukan sebelumnya? Tidak mengerti apa yang bisa kutinggalkan? Menyesal atas apa-apa yang belum bisa kulakukan??
hmmm...............
haduh..haduh..
ReplyDeletehayyoo siapakah lelaki2 itu..
???
tanya siapa,,
DOA
ReplyDeletekepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
Chairil Anwar
13 November 1943