Gradasi : Sebuah Catatan Sejarah
untuk yang 'pantas' menjadi sejarah
mon cher, maaf kalau selama ini terlanjur kusimpan
sesuatu yang terlarang
terlarang dalam perjanjian.
gradasi ini bukan aku yang ingin
dia datang, acuh tak acuh dengan situasi,
mengobrak-abrik sepi bilik hati,
menelusup ke diri, memanggil tuk terus dinanti
salah memang,
ya, memang salah.
membuatnya subur tak tau arah
sebab sudah terlanjur dirasa indah
tapi telunjuk itu jangan arahkan padaku!
aku juga tak tahu menahu.
seiring kibasan sang waktu
kesalahanku hanya satu,
tak berani mengiris luka sembilu,
saat bahagia sedang tumbuh, baru.
sengaja tak segera kupotong rambat akar yang tumbuh memanjang
alih-alih kubiarkan menghujam, menukik,
. . .
yang kini menyesakkan,
sengaja tak segera kucincang batang yang melenakan
. . .
karena aku merasakan euforia keindahan
semu, tapi sesempurna lazuardi biru.
and . . . mon cher,
lihat sekarang...
tak bisa kuperbuat banyak hal.
tersisa hanya sepenggal nafas yang memaksa berjejal
menemani labirin sepiku, menggantung, gamang.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
untuk yang 'pantas' menjadi sejarah
mon cher, maaf kalau selama ini terlanjur kusimpan
sesuatu yang terlarang
terlarang dalam perjanjian.
gradasi ini bukan aku yang ingin
dia datang, acuh tak acuh dengan situasi,
mengobrak-abrik sepi bilik hati,
menelusup ke diri, memanggil tuk terus dinanti
salah memang,
ya, memang salah.
membuatnya subur tak tau arah
sebab sudah terlanjur dirasa indah
tapi telunjuk itu jangan arahkan padaku!
aku juga tak tahu menahu.
seiring kibasan sang waktu
kesalahanku hanya satu,
tak berani mengiris luka sembilu,
saat bahagia sedang tumbuh, baru.
sengaja tak segera kupotong rambat akar yang tumbuh memanjang
alih-alih kubiarkan menghujam, menukik,
. . .
yang kini menyesakkan,
sengaja tak segera kucincang batang yang melenakan
. . .
karena aku merasakan euforia keindahan
semu, tapi sesempurna lazuardi biru.
and . . . mon cher,
lihat sekarang...
tak bisa kuperbuat banyak hal.
tersisa hanya sepenggal nafas yang memaksa berjejal
menemani labirin sepiku, menggantung, gamang.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
wealah,,ini to mahakarya mu pas ngerjain sejara tadi...
ReplyDeletening kok aku ra mudeng yo??
(bukan sedang mood sastra)